MENAK SOPAL TOKOH SEJARAH BABAT KOTA TRENGGALEK

 Patung Menak Sopal

Menak sopal dikenal sebagai Tokoh Sejarah Babat Kadipaten Trenggalek. Menurut sumber ahli sejarah Kabupaten Trenggalek, menerangkan bahwa Menak Sopal adalah seorang Da'i yang berasal dari Demak. Menurut ahli sejarah beliau datang ke kadipaten Trenggalek bersama dua orang temannya untuk menyebarkan agama Islam melalui bidang masing-masing. Dan sejarah ini masih dijaga kuat oleh para keturunannya, Bani Mesir dan Bani Arif. Mereka adalah orang-orang religius dan orang pertama yang membawa ajaran Islam masuk ke Kadipaten Trenggalek.
Menak sopal sangat dekat dengan bupati Trenggalek kala itu. yang berhasil mengusir siluman buaya putih di dalam Dam Bagong dengan cara menjadi perantara dialog antara Bupati Trenggalek dengan Bok Rondo Krandon Ponorogo.
Berikut cuplikan ceritanya kepiawaian Menak Sopal dalam mengatur siasat  :
Pada jaman dahulu keadaan daerah Trenggalek sangat memprihatinkan, karena kondisi geografisnya yang bergunung-gunung daerah Trenggalek ini kondisinya gersang dan tandus. Kedaan ini mengetuk hati Bupati sehingga dia mengumpulkan penduduk untuk diajak bergotong royong membangun sudatan air, atau kedung atau Dam untuk dipergunakan mengairi sawah. Pekerjaan membuat Dam pun dimulai namun ada kejanggalan selama proses pembuatannya. Apabila Dam hampir selesai dikerjaan di siang hari maka keesokan harinya Dam tersebut rusak berantakan dan terus terjadi berulang-ulang. 
Karena kejadian ini akhirnya Bupati Trenggalek memerintahkan kepada warganya untuk menghentikan pembuatan Dam tersebut. Sekilas cuplikan drama percakapan MENAK SOPAL TOKOH SEJARAH

Comments

  1. sayang sekali, dari mana sumbernya tidak disebutkan. sebab cerita yang saya peroleh berbeda dengan yang saya baca di sini. terutama pada hal yang mendasar. misalnya, bahwa sebenarnya buaya putih itu adalah sebutan lain dari Menak Sopal itu sendiri. juga Bupati Trenggalek waktu itu adalah Menak Sopal.

    ReplyDelete
  2. Sejarah Trenggalek yang ditulis dengan mengacu data empiris cukup kuat dimuat dalam 3 artkel. Bisa dibuka di budiharsoteguh.blogspot.com; Sebagian isinya ialah:
    1. Ternyata kata Trenggalek berasal dari kata daerah penghasil gaplek dan sebutan itu sudah ada sejak Raja-raja Mataram Kuno di Jawa Tengah. Gaplek Bendungan, kopi dan gula merah Watulimo ialah hidangan khusus keluarga kerajaan. Zaman Sinuwun PakuBuwono II (1719-1749) ialah penggemar karak dan kpoi Bendungan dan trdisi itu dilakukan sampai tahun 2014 ini.
    2. Trenggalek sudah menjadi daerah sima sejak Raja Sindok (929), Raja Airlangga (1030), Raja Srenggo Kediri (1194) dan Kara Kertawardana Majapahit. Seluruh wilayah Trenggalek ialah tanah perdikan atau sima swatantra, otonom bebas pajak. Ketiga menjadi perdikan itu Trenggalek berada di bawah Wengker yang kemudian berubah menjadi Ponorogo.
    3. Trenggalek pernah menjadi bagian Tulungagung, karena politik Belanda, akibat Perjanjian Giyanti (1755) dan Kebijakan Perkebunan kopi.
    4. Menak Sopal pernah diutus Batoro Katong Bupati Ponorogo mengabdi pada Ki Akeng Galak atau Joko Lengkoro di Trenggalek, Joko Lengkoro ialah Putra Brawijaya V adik Batoro Katong. Lengkapnya ada di budiharsoteguh.blogspot.com
    5. Sejarah Trenggalek yang sudah banyak beredar banyak didasarkan pada dongeng dan serita lisan yang akibatnya simpang siur. Ini berbahaya untuk generasi penerus. Padahal Trenggalek sejak dilahirkan sudah mandiri, otonom dan bebas dari tekanan luar, tetapi tetap berbakti pada Raja dan negara.

    Salam
    Teguh Budiharso
    dr_tgh@yahoo.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Neton Hari Kematian Seseorang - NEPTU DINO PASARAN

Legenda Guwa Akbar Dalam Bahasa Jawa

Kisah Dam Bagong Trenggalek