Suatu hari datang seorang pemuda kepada seorang kakek yang arif dan bijaksana. Lalu si pemuda itu mengungkapkan segala kegundahannya dan kegalauannya sehingga ia merasa sangat kacau dan terombang-ambing. Pemuda itu merasa dunia begitu kejam dan begitu keras padanya. Serasa hanya kepahitan yang dia terima selama ini. Pemuda itu merasa Tuhan tak adil kepadanya, sehingga dia sering menghujat dan seakan ingin putus asa. Dengan tenang dan penuh perhatian si kakek mendengarkan semua keluh kesah si pemuda. Lalu si kakek bangkit dan mengambil segenggam garam dan segelas air putih. Si kakek memasukkan segenggam garam itu ke dalam gelas lalu mengaduknya, lalu menyuruh anak muda itu untuk meminumnya. Dengan tergesa-gesa si pemuda itu meminumnya berharap rasa galaunya segera sirna. " Biiiiiccchhhh Ciiihhhhhh, asin kek pahit, pahit sekali." si pemuda bergegas memuntahkan air yang diminumnya itu. Namun rasa pahit dan getir masih saja mengganggu tenggorokannya. Meliha