OBAT GALAU

         Suatu hari datang seorang pemuda kepada seorang kakek yang arif dan bijaksana. Lalu si pemuda itu mengungkapkan segala kegundahannya dan kegalauannya sehingga ia merasa sangat kacau dan terombang-ambing. Pemuda itu merasa dunia begitu kejam dan begitu keras padanya. Serasa hanya kepahitan yang dia terima selama ini. Pemuda itu merasa Tuhan tak adil kepadanya, sehingga dia sering menghujat dan seakan ingin putus asa. Dengan tenang dan penuh perhatian si kakek mendengarkan semua keluh kesah si pemuda. 
         Lalu si kakek bangkit dan mengambil segenggam garam dan segelas air putih. Si kakek memasukkan segenggam garam itu ke dalam gelas lalu mengaduknya, lalu menyuruh anak muda itu untuk meminumnya. Dengan tergesa-gesa si pemuda itu meminumnya berharap rasa galaunya segera sirna. " Biiiiiccchhhh Ciiihhhhhh, asin kek pahit, pahit sekali." si pemuda bergegas memuntahkan air yang diminumnya itu. Namun rasa pahit dan getir masih saja mengganggu tenggorokannya. Melihat dan mendengar pekataan pemuda itu si kakek hanya tersenyum. sambil berkata, kalo begitu ayo kakek ajak ke suatu tempat.
        Berjalanlah si kakek dan pemuda itu menuju sebuah telaga yang sangat luas. Lalu si kakek menaburkan segenggam garam ke tengah telaga dan ia mengambil sebuah ranting untuk mengaduk aduknya. Si pemuda hanya memandangi apa yang dilakukan si kakek tanpa ia tahu apa maksudnya. Si kakek lalu memanggil pemuda itu untuk mendekat dan meminum air telaga itu. Si pemuda mulai meminumnya dan ia mulai merasa lega dengan tenggorokannya dan bilang kepada si kakek. Kepahitan dan rasa getir yang mengganggu saya sudah hilang kek. Kakek itu hanya tersenyum mendengar ucapan si pemuda sembari berkata."Begitulah kehidupan ini anak muda." Rasa pahit dan getir dalam hidup tidak akan kau rasakan bila engkau mampu membuat wadah di hatimu seluas telaga itu. Sebenarnya hidup ini begitu indah dan banyak sekali kenikmatan dan sedikit rasa resah gelisah yang ada itu semua hanya karena engkau menempatkan sebuah masalah pada wadah hatimu yang kecil. Lapangkanlah hatimu dalam menghadapi setiap masalah yang menghampirimu. Niscaya masalah itu hanyalah terasa kecil dalam hatimu yang telah luas dan lapang.
        Si pemuda mulai bisa membuka pikiran dan hatinya. Dan si kakek menyimpan kembali segenggam garam yang tersisa untuk pemuda lain yang kelak mendatanginya untuk berkeluh kesah tentang kegalauannya.

Bersambung

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Neton Hari Kematian Seseorang - NEPTU DINO PASARAN

PRANATA CARA DAN PAMEDHAR SABDA BOSO JAWI SMA NEGERI 2 TRENGGALEK DIWISUDA

Legenda Guwa Akbar Dalam Bahasa Jawa