Tanaman Obat Untuk Penderita Tekanan Darah Rendah



Buah cabe jawa saat masih segar


 buah cabe jawa setelah dikeringkan

Cabe Jawa (piper retrofractum Vahl.)

Kandungan yang terdapat pada cabe : 
1.  vitamin C Tapi kandungan vitamin C cabai hijau lebih tinggi daripada cabai rawit.
Demikian pun paprika. Paprika merah punya kandungan vitamin C lebih tinggi dua kali lipat daripada paprika berwarna lain.
2. betakaroten (provitamin A) melebihi buah-buahan seperti mangga, nanas, pepaya, dan semangka. dan juga paprika hijau
3. mineral,
4. kalsium
5. fosfor, mengungguli ikan segar.

Zat yang membuat cabai terasa pedas adalah kapsaisin yang tersimpan dalam “urat” putih cabai, tempat melekatnya biji. Untuk mengurangi rasa pedasnya, biasanya cabai merah dibuang bijinya berikut uratnya. Kapsaisin cabai bersifat stomakik, bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan. dan mampu merangsang produksi hormon endorphin yang mampu membangkitkan sensasi kenikmatan. Itulah sebabnya orang makan cabai ketika kepala pusing. Rasa pedas yang ditimbulkan kapsaisin menghalangi aktivitas otak untuk menerima sinyal rasa sakit yang kita derita,
Senyawa kapsaisin ternyata tak hanya merangsang nafsu makan, tetapi juga menjadi obat. Kapsaisin mengencerkan lendir sehingga melonggarkan penyumbatan pada tenggorokan dan hidung, termasuk sinusitis. Kapsaisin juga bersifat antikoagulan dengan cara menjaga darah supaya tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Tak heran, orang yang sering makan cabai kemungkinan kecil menderita penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis). Itu berarti juga kecil kemungkinan menderita serangan stroke, jantung koroner, dan impotensi.

Manfaat Cabe Jawa
1. Cabe Jawa biasanya dipadu dengan lempuyang bermanfaat untuk membersihkan rahim dan menyegarkan badan karena kepenatan atau kelelahan.
2. Cabe Jawa (piper retrofractum), salah satu bahan racikan dalam cabai puyang, mengandung sejumlah unsur kimia yang memiliki unsur penghilang lelah dan penyembuh penyakit. Bagian buahnya mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmetic acids, tetrahydropiperic acids, 1 undecylenyl-3, 4-methylenedioxy benzene, piperidin, minyak asiri, N-isobutyldeka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan menekan susunan saraf pusat. Sementara bagian akar mengandung pepirine, piplartine, dan piperlonguminine cabai jawa juga berkhasiat menghilangkan nyeri (analgesik), peluruh keringat (diaforetik), dan peluruh kentut (karminatif, stimulan, dan afrodisiak). Sementara akar cabai Jawa pedas dan hangat rasanya, berkhasiat sebagai tonik, diuretik, stomakik, dan peluruh haid (emenagog).
3. Sebagai obat untuk penyakit
Ada sejumlah penyakit yang bisa diatasi dengan cabai Jawa ini, antara lain kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air besar pada penderita penyakit hati, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia, dan tekanan darah rendah. Akarnya dapat mengatasi kembung, pencernaan terganggu, tidak dapat hamil karena rahim dingin, membersihkan rahim setelah melahirkan, badan terasa lemah, stroke, rematik, dan nyeri pinggang. Sedangkan daunnya dapat digunakan untuk mengatasi kejang perut dan sakit gigi. Caranya cukup gampang. Buah sebanyak 2,5-5 gr dijadikan pil atau direbus, lalu diminum.
Untuk kasus sakit gigi, pengolahan dan pemakaiannya juga gampang. Buah cabai dijemur hingga kering lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirup melalui hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang. Bubuk ini juga bisa digunakan untuk rematik dan parem setelah malahirkan. Sementara daunnya dapat digunakan sebagai obat kumur pada radang mulut. Untuk membersihkan rahim, atau sebagai obat kuat kumur pada radang mulut. Untuk membersihkan rahim, atau sebagai obat kuat, yang digunakan adalah akar kering. Akar sebanyak 3 gr digiling halus, diseduh dengan air panas dan diminum.
Untuk kejang perut, ambil daun cabai Jawa segar sebanyak 3 lembar, dicuci lalu ditumbuk dan kemudian seduh dengan segelas air panas. Setelah itu disaring dan diminum. Untuk sakit gigi, ambil daun cabai Jawa segar sebanyak 3 lembar, dicuci lalu ditumbuk. Kemudian seduh dengan segelas air panas. Selagi hangat disaring dan airnya dipakai untuk berkumur. Bisa juga mengunyah akar lekat, tapi mesti dibuang setelah dikunyah.
sumber :
(Genie/Genie/tty) dan http://lifestyle.okezone.com /index.php/ReadStory/2008/10/20/27/155709/atasi-stroke-dengan-cabai

Bagi anda yang ingin mendapatkan cabe jawa bisa periksa di sini :

Tempat Pengembang Biakan Cabe Jawa

 



Nama Tanaman Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.)
Nama Lokal Cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, c. sula (Jawa),; Cabhi jhamo, cabe ongghu, cabe solah (Madura).; Lada panjang, cabai jawa, cabai panjang (Sumatera).; Cabia (Makasar). Long pepper (Inggris);
Deskripsi Cabe jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia, ditanam di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya dak lembap dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 m dpl. Tumbuhan menahun, batang percabangan liar, tumbuh memanjat; rnelilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 m. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5 - 30 cm, lebar 3 - 13 cm, hijau. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2 - 7 cm, garis tengah 4 - 8 mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak dan manis. Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.
Untuk Penyakit Kejang perut, muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, ; Sukar buang air besar, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam,; Hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia,; Tekanan darah rendah, pencernaan terganggu, rematik goat, ; tidak hamil:rahim dingin, membersihkan rahim, badan lemah, ; Stroke, nyeri pinggang, kejang perut.;
Pemanfaatan BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah yang sudah tua tetapi belum masak, akar, dan daun, dikeringkan.

lNDIKASI :
Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas,
- disentri, diare,
- sukar buang air besar pada penderita penyakit hati,
- sakit kepala, sakit gigi,
- batuk, demam,
- hidung berlendir,
- lemah syahwat,
- sukar melahirkan,
- neurastenia, dan
- tekanan darah rendah.

Bagian akar dapat digunakan untuk:
- kembung, pencernaan terganggu,
- tidak dapat hamil karena rahim dingin,
- membersihkan rahim setelah melahirkan,
- badan terasa lemah,
- stroke,
- rematik, gout, dan nyeri pinggang.

Daun dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut dan
- sakit gigi.

CARA PEMAKAIAN :
Buah sebanyak 2,5 - 5 g dijadikan pil atau direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, buah dijemur kering lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirupkan melalui hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang (karies dentis). Juga digunakan untuk rematik dan parem setelah melahirkan.
Akar sebanyak 2,5 g direbus, atau dijadikan pil, bubuk. Pemakaian luar untuk obat luka dan sakit gigi. Daun untuk obat kumur pada radang mulut.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Neurastenia :
Cabe jawa 6 butir, rimpang alang-alang 3 batang, rimpang lempuyang
3/4 jari, daun sambiloto segar 1 genggam, gula enau 3 jari, dicuci
dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih
sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

2. Masuk angin :
Cabe jawa 3 butir, daun poko (Mentha arvensis L.) dan daun
kesumba keling (Bixa orellana L.), masing-masing 3/4 genggam, gula
enau 3 jari. Bahan-bahan tersebut dicuci lalu dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4
gelas. Setelah dingin saring, lalu minum 3 kali sehari @ 3/4 gelas.

3. Membersihkan rahim setelah melahirkan, obat kuat:
Akar kering cabe jawa sebanyak 3 g digiling halus. Seduh dengan
air panas, hangat-hangat diminum sekaligus.

4. Pencernaan terganggu, batuk, ayan, demam sehabis melahirkan, menguatkan larnbung, paru dan jantung :
Buah cabe jawa kering sebanyak 5 g ditumbuk halus. Tambahkan
madu secukupnya sambil diaduk merata, lalu diminum sekaligus.

5. Sakit gigi :
a. Daun cabe jawa yang segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu
ditumbuk. Seduh dengan 1/2 gelas air panas. Selagi hangat
disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur.
b. Akar lekat dikunyah beberapa saat, lalu dibuang.

6. Kejang perut :
Daun cabe jawa segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu ditumbuk.
Seduh dengan 1 gelas air panas. Selagi hangat disaring Ialu
diminum sekaligus

7. Urus-urus untuk penderita penyakit hati :
Cabe Jawa 3 butir dan rimpang lempuyang seukuran ibu jari
ditumbuk. Tambahkan 1 sendok makan air matang sambil diaduk
rata, lalu peras dan saring. Airnya diminum sekaligus.

8. Demam :
Buah yang kering sebanyak 3 g digiling halus, lalu diseduh dengan
1/2 gelas air panas. Kemudian minumlah bersama ampasnya selagi
hangat.

CATATAN : Penderita panas dalam dan perempuan hamil dilarang minum ramuan tumbuhan ini.



Comments

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Neton Hari Kematian Seseorang - NEPTU DINO PASARAN

Legenda Guwa Akbar Dalam Bahasa Jawa

Kisah Dam Bagong Trenggalek