PELUANG USAHA - KEWIRAUSAHAAN
ISTILAH
KEWIRAUSAHAAN
A. Menganalisis
Peluang Usaha
Istilah
kewirausahaan berasal dari kata wirausaha.
Kata
wirausaha merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu yaitu kata wirada dan usaha.
Wira artinya pahlawan, sifat jantan. Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, untuk mencapai
suatu pekerjaan dibidang perdagangan (dengan maksud mencari keuntungan) dalam perdagangan,
perusahaan.
Peluang Usaha berarti kesempatan, peluang
yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Inspirasi untuk mencapai suatu usaha
dibidang perdagangan.
2 Faktor yang
mempengaruhi dalam peluang usaha, adalah sbb :
1.Faktor Internal,
yang berasal dalam diri seseorang antara lain :
1.
Pengetahuan yang dimiliki
2.
Pengalaman dari individu itu sendiri
3.
Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
4.
pemikiran yang muncul dari individu itu
sendiri
2. Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan
sebuah inspirasi bisnis, antara lain:
1.
Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
2.
Kesulitan yang dihadapi sehari-hari
3.
Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk
dirinya maupun orang lain
4.
Pemikiran yang besar untuk menciptakan
sesuatu yang baru
Cara
memanfaatkan peluang bisnis adalah sebagai berikut:
1.
Percaya dan yakin usaha bisa dilaksanakan
2.
Setiap hari bertanya pada diri sendiri
“bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik.
3.
Bertanya dan dengarkanlah
4.
Janganlah hadiri lingkungan yang
statis akan melumpuhkan pikiran wirausaha.
4 Unsur
yang harus dimiliki agar mencapai sukses:
1.
Kerjakeras
2.
Kerjacerdas
3.
Kegairahan
4.
Pelayanan
Pemilihan produk, berupa barang yang dapat menciptakan peluang
usaha adalah dengan mempertimbangkan produk-produk yang:
1. Mudah dalam pemakaian
2. Efisien dalam penggunaan
3. Kualitas produk terjamin
4. Hemat dalam pemakaian
5.
Adanya
jaminan keamanan dalam pemakaian
Analisis peluang usaha berdasar minat dan daya beli konsumen
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat
masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan dengan cara:
1. Mengadakan pengamatan langsung
ke pasar
2. Melakukan wawancara
3. Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen
Demikian juga untuk mengetahui seberapa
besar kekuatan daya beli konsumen. Kita harus meneliti siapa konsumen yang akan
menggunakan produk kita:
1.
Apakah mereka dari kalangan atas,
menengah, atau bawah?
2.
Apakah mereka berpenghasilan tinggi,
sedang atau rendah?
3.
Apakah mereka anak-anak, remaja atau
dewasa?
4.
Apakah mereka orang yang tinggal di
kota, desa atau pesisir pantai
Secara umum keberhasilan dan kegagalan
dalam berwira usaha akan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
·
Pola piker atau cara pandang terhadap
usaha atau pekerjaan yang dijalankan (positif atau negatif).
·
Kepuasan diri
·
Keinginan untuk maju / mencapai yang
lebih
·
Kontrol terhadap pengeluaran
·
Manajemen waktu (disiplin waktu)
·
Kejujuran
·
Komitmen
·
Ketekunan dan motivasi
·
Kreativitas dan inovasi
·
Evaluasi terhadap kegiatan maupun kebiasaan
Dalam wira usaha, kiranya perlu juga
kita ketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam usaha.
Adapun faktor-faktor tersebut adalah :
Faktor Keberhasilan usaha
·
Komitmen
·
Motivasi
·
Kejujuran
·
Kesehatan
·
Mengambil resiko
·
Kemampuan dalam membuat keputusan
·
Keadaan keluarga
·
Keterampilan mengelola usaha
·
Keterampilan teknis
·
Pengetahuhan tentang jenis usaha
Faktor Kegagalanusaha :
·
Diabaikan oleh pemiliknya
·
Kecurangan dan pencurian
·
Kurang keterampilan dan keahlian
·
Masalah pemasaran
·
Kebijakan pembayaran barang secara kredit
dan pengawasan uang yang kurang baik.
·
Pengeluaran biaya yang tinggi
·
Persediaan dan peralatan yang
berlebihan
B. Pengembangan Ide Kreatifdan Inovasi
B.1. Pengertian Ide Kreatif
Pengertian Ide Kreatif
adalah berpikir yang menghasilkan metode baru, pengertian baru, perencanaan
baru, danseni baru.,diperlukan keberanian dan keyakinan pada diri sendiri.
Ciri dan Sifat Berpikir Kreatif
Orang yang mempunyai kreativitas
yang tinggi cenderung memiliki ciri – cirri sebagai berikut:
a)
Fleksibel, artinya luwes tidak kaku harus
menerima ide orang lain.
b)
Tidak konvensional artinya tidak lugu,
apa adanya.
c)
Eksentrik (aneh), memiliki pola pikir
yang berbeda dari orang lain
d)
Bersemangat artinya mempunyai antusias
yang tinggi
e)
Bebas, tidak mau terikat pada aturan-aturan
tertentu.
f)
Berpusat pada diri sendiri.
g)
Bekerja Keras.
h)
Bededikasi artinya mempunyai keteguhan
yang tinggi
Tahap-tahap Berpikir Kreatif
Dalam berpikir kreatif, terdapat tahap-tahap
yang dilalui, mulai dari persiapan sampai diperoleh hasil pemikiran. Adapun berpikir
kreatif melewati tahapan sebagai berikut :
1) Tahap Persiapan
Tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan
(pengumpulan informasi atau data)
2) Tahap usaha
Tahap dimana
individu menerapkan cara berpikir (menyebar). Pada tahap ini, diperlukan usaha
yang sadar untuk memisahkan produksi ide dari evaluasi dengan menunda lebih dahulu
adanya penilaian terhadap ide-ide muncul.
3) Tahap Inkubasi
Tahap dimana individu seakan-akan meninggalkan
(melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya kedalam bawah sadar
(mengeraminya), sedangkan kesadarannya memikirkan hal-hal yang lain.
4) Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, ide-ide yang
dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis memisahkan ide-ide yang
kurang berguna, tidak sesuai.
Kreativitas dapat diidentifikasikan menjadi
3 tipe, yaitu sbb :
1.
Menciptakan : proses membuat sesuatu
yang tidak ada menjadi ada.
2.
Memodifikasi: mencari cara untuk membentuk
fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda.
3.
Mengkombinasikan: menggabungkan dua hal
atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.
B.2. Pengertian dan Arti Penting Inovasi
Inovasi,
yaitu penemuan atau terobosan yang
menghasilkan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya atau mengerjakan sebuah
produk yang sudah ada dengan cara yang baru. Oleh karena itu Inovasi harus dilakukan
terus-menerus agar usaha yang dilakukan menghasilkan keuntungan dan berumur panjang.
Prinsip-prinsip Inovasi
1)
Prinsip keharusan
2)
Keharusan menganalisis peluang
3)
Keharusan memperluas wawasan
4)
Keharusan untuk tidak berpikir muluk-muluk
5)
Prinsip Larangan
6)
Larangan untuk berlaga pinter
7)
Larangan untuk rakus
8)
Larangan utuk berpikir terlalu jauh kedepan
9)
Biasakan memiliki mimpi
10)
Perkayalah sumber ide
11)
Biasakan diri menerima perbedaan dan
perubahan
Comments
Post a Comment